PUISI

***************************************
 

 
DI KAMAR SEPI INI, RINTIHNYA...
 
Sedang aku tunduk khusuk
menghitung membilang hari
sayup sayup terdengar alunan suara
berbisik gemersiknya menyapa cuping telinga
di kamar sepi ini, rintihnya...
 
Usah kau berdalih kata mencari punca
tidak perlu jua menganyam larik larik puisi indah
mahupun mewarwarkan bicara seluruh dunia
jika sekelumit pun kemelut wibawa pribadi tersirna dalam kerakusan
membaham segala tanpa batas tanpa saringan
ketika punya waktu ang cukup
segalanya diabaikan
 
Lalu tergamak kau beremosi mengaum di persada
dalam lolongan yang hanya cuma membebankan jasad dan roh kudusmu
memalit sama bara dan debu letusan rasa
paling dangkal dan jijik
yang kau mahukan krpihatinan
 
Makhluk apakah yang akan membaham jasad di lubang lahar
terlepaskah semua perhitungan yang diurai di situ nanti
satu demi satu, demi satu, ia akan terhambur keluar
dari celahan jejari sepuluhmu
di rekahan bibir merahmu
di belolokan biji matamu,
di lalian lidah kelumu
di mana saja jasad yang tidak berjiwa
roh cuma menayang segala kemaslahatan
yang kau simpan sendiri sekian lama di sini
akhirnya kau sendiri membuka kitab ajalimu
bersama rentetan catatan
dan video rekaman sepanjang hayat
 
Di  situlah nanti
akan mampukah engkau mengingkari
sebuah janji yang pasti
tanpa bertangguh lagi
berkecai bagai taburan lahar
bersama debu debu terusan berterbangan
 
Tiada waktu bicara
tiada lagi bantuan hayat
tiada apapun yang mesti dipanggil berbicar
hanya janjiNYA yang pasti terlaksana
bila kita dijemput pergi
dan segala itu pasti
Mati itu pasti...
 
Eunosasah
 
Di Kamar Sepi
Khamis - 3 Mac 2014
 
**************************************************
 
    Sepanjang Jalan Pontian Johor
 

SEPI INI BERLARUTAN

Dalam kekalutan
merayaufikir ke mana-mana
tak tahu pencariannya
arah tuju jauh terasa
perjalanan panjang ini
dihimpit resah gelisah yang amat keliru
kiranya impian mendakap kehadiran mereka
bagai disita dendam semalam
nan terus membara

bilakah terurai rasa rindu mendakap erat
pertalian jiwa raga
bagai sekelamin kembali
hilangkah rasa belas ikhsan manusiawi mu
dari darah yang mengalir di tubuh mereka
adalah darah yang sewarna menelusuri urat nadiku

apakah telah hilang cita rasa
kerinduan seorang bernama anak
atau anak-anak yang terlupakan induknya
bagai Si Tanggang melayan ibunya

apakah ini suatu keputusan
bila tiada lagi rasa ihsan
seorang bernama anak
atau anak-anak yang melupakan sejarahnya

terasa benar keinginan ini disentap
dan amat perit lukanya
kelilingan hening tidak mampu
merakam jeritku
dan sepi ini berlarutan
kan ku habiskan
sepanjang usia ini...

Eunosasah
Yishun St.61
Khamis, Disember 31, 2009
 
*************************************************************************

 

MAMPUKAH ENGKAU

 
Sejauh mana perjalanan inipun
belum tentu akhirnya di mana
sepantas manapun langkah mu
pasti penat menghentikannya

sebutir bintang di langit
kilauannya mengagumi mu
namun setinggi-tinggi keinsafan menyedarkan mu
kekalutan rindu kepadaNYA
tidak terpadam selamanya

mengapa pertanyaan demi pertanyaan
melingkari fikiran
sedang Dia pastinya akan memberikan
sepenuh kerahmatan dan kasihnya
yang tidak terkira pula
sulaman kurnianya berlarutan
selamanya

kecuali engkau menjadi pelupa dan engkar
engkau hilang dalam genggaman
engkau menjadi seperti kelkatu
yang mengejar cahaya
sedang malam mu telah hampir melabuhkan tirainya

mahukah engkau menjadi si pelupa dan si engkar
atau mahu terus akur menyerah segalanya
kepada kebesaranNYA?

mampukah engkau
membawa tubuh kerdilmu berpulang dalam kekosongan
nurani membusuk dengan segala kerenah
yang dibuat diri sewaktu hayat masih utuh

tentunya kegembiraan melangkaui segalanya
bila kepulangan kita nanti
diterima di sisi
sebagaimana lahirmu yang murni
bukan palingan dariNYA.


EA - S'pura Januari 23, 2010.

*******************************************************************
 
 
Pintu Mimbar di Musume Pusat Kesenian Islam KL.
 
PINTU

Pintu yang tertutup
pintu yang terbuka
menanti
siapa pembuka
dari pemegang kunci
siapa yang menanti
mereka yang berharap
sesuatu
dari
pintu yang tertutup
pintu yang terbuka
terusan menunggu
esok lusa tulat dan seterusnya
pintu akan terbuka
pintu akan tertutup semula
dan begitulah jenuhnya
menunggu
penatnya
meletihkan
harapannya
mengimbau-imbau
di pintu yang terbuka
keinginnannya menjangkau
di dalam
tertinjau-tinjau
pintu yang terbuka
begitulah hari berakhir
yang tak ketahuan
bilakan
pintu yang tertutup
pintu yang terbuka
dimasukinya...

MOHD ASHADI
Taman Damansara Aliff - JB
25 Februari 2010

*********************************************************************
 
 

     Aku bergambar kenangan di pantai Kg Sungai Melayu - JB
    Foto : Ujang Mokhtar
 

AKU SUKA LAUT

 Aku suka laut,
melihat gelombang dan ombak nan sesekali menampar tebing
menghakis pasir pantai...
membentuk liuk lekuk pantaiku,
semakin unik dan cantik..
 
Aku suka laut
airmu yang biru bawa ketenangan meresap kalbu
 
Aku suka laut
kau tak pernah berhenti mengalunkan gelomang dan ombak
bergilir gilir kau datangi pantai
yang tetap setia menerima keganasanmu...
 
Aku suka laut
yang menghampar luas bagai permaidani...
 
Selamanya aku suka laut
disitulah ku bawa tenggelam rinduku
meluput dendamku
selamanya...
 
Eunosasah
Julai 2010 - JB.

 
 
********************************************************************
AKAN TERBIT ~!!!!

Sebuah Antologi PUISI hasil ciptaanku yang selama ini ku simpan pendam
dan masih terus dalam penyelenggaraan mempersiapkannya agar ia
benar-benar menjadi kenyataan di akhir tahun ini juga. Insya Allah.
Itulah Harapanku selama aku berkecimpung dalam dunia penulisan Puisi

sejak awal 70an hingga kini .

Aku amat teruja benar untuk melihatnya menjadi kenyataan. Sejak bersama rakanseperjuanganku, penulis-penulis awal 70an dan teman seangkatan dalam
Grup GELORASA - Djamal Tukimin, MIA, Allahyarham Haron Abdulmajid, Nor Hidayat,
Elfy Runianto, Shamsidah Sulaiman, Latiff Mohammed, Narsen H.S.  dan lain-lain.

Bagaimanapun aku sedang giat menyusunnya sekarang...Insya Allah, dengan izinNYA jua
aku akan dapat menjadikan ia sebuah kenyataan. Itulah Harapanku.

 
Wajah Kulit Muka Depan
Antologi Puisi EUNOSASAH
yang bakal aku hasilkan kelak.



Puisi-puisi hasilkarya Eunosasah 

1. PERJALANAN



2. KELAMBAYUNG 










 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 


3. SECEBIS KATA
 
 


***************************************************************************************

 

 

No comments:

Post a Comment